Peneliti Kaji Dampak Harvey

HOUSTON – Para peneliti dari Rice University di Negara Bagian Texas, AS, akan mempelajari dampak jangka pendek dan panjang dari banjir parah di Houston dan sekitarnya selama Badai Tropis Harvey.

Menurut data yang disiarkan oleh Rice University pada Senin (18/9/2017), satu proyek yang dipimpin oleh Lauren Stadler, Asisten Profesor Rekayasa Lingkungan Hidup dan Sipil dengan dukungan dari National Science Foundation (NSF), akan melakukan kajian lama saat para peneliti mempelajari mobilisasi zat pencemar mikrobiologi dan bahan kimia dan berapa lama endapan mungkin berlangsung di daerah yang terdampak.

Tim tersebut akan membandingkan data Badai Harvey dengan studi dari banjir sebelumnya untuk mempelajari prinsip umum mengenai bagaimana penyakit menyebar setelah Badai Harvey menerjang. Mereka juga akan meneliti bagaimana masyarakat mikroba berubah akibat banjir ekstrem.

NSF menyetujui dana Rapid Response Research (RAPID) sebesar 200.000 dolar AS setelah Stadler mengajukannya. Hibah RAPID mendukung penelitian bencana alam dan peristiwa yang tak terduga dan untuk itu waktu menjadi faktor penting dalam pengumpulan data.

Badai Harvey menerjang daratan pada 25 Agustus, sebagai badai paling kuat yang menerjang Texas dalam lebih dari 50 tahun, sehingga membuat lebih dari satu juta orang meninggalkan rumah mereka dan merusak sebanyak 200.000 rumah di jalur kehancuran yang membentang lebih dari 480 kilometer. Daerah Houston dilanda banjir parah, setelah menerima curah hujan sebanyak 1,4 meter.

Sebanyak 36 instalasi industri telah melaporkan ke National Response bahan kimia beracun tersebar, dari 13 dari semua peristiwa itu menyaksikan penyebaran bahan kimia beracun ke saluran air. (Ant)i

Lihat juga...