ISTANBUL – Pengadilan Turki membebaskan wartawan Kadri Gursel Senin (25/9/2017) malam. Wartawan surat kabar oposisi Cumhuriyet tersebut menjalani proses hukum setelah dianggap menyerang Presien Tayyip Erdogan.
Usai dilepaskan dari tahanan, Gursel memeluk istri dan koleganya saat yang menjemput di penjara Silivri, sebelah barat Istanbul. Gursel sendiri telah menjalani masa penahanan selama 330 hari sebelum akhirnya dibebaskan.
“Ini bukan sesuatu yang benar-benar membahagiakan. Ada staf Cumhuriyet yang dipenjara karena tuduhan yang tidak adil dan tidak berdasar,” ujar Gursel di luar penjara.
Sementara itu jaksa mengatakan Cumhuriyet efektif diambil alih oleh pendukung Fethullah Gulen, seorang ulama berbasis di Amerika Serikat yang dituduh pemerintah atas usaha kudeta pada tahun lalu. Dan bahwa surat kabar tersebut digunakan untuk menyerang Erdogan.
Namun demikian manajemen surat kabar Cumhurivet dan seluruh staf membantah tuduhan tersebut. Dan saat ini empat staf penting Cumhuriyet, koresponden dan eksekutif, tetap berada dalam tahanan setelah sidang ketiga dalam kasus tersebut.
Termasuk pemimpin redaksi Murat Sabuncu. Sisa dari 17 tersangka terbebas dari persidangan. Jaksa menuntut hukuman 43 tahun penjara untuk staf surat kabar, yang dituduh menyasar Erdogan melalui “metode perang asimetris.”
Unggahan media sosial terdiri dari sebagian besar bukti dalam dakwaan, bersamaan dengan tuduhan bahwa staf telah menghubungi pengguna Bylock, aplikasi perpesanan terenkripsi yang menurut pemerintah digunakan oleh pengikut Gulen. Kelompok hak asasi manusia dan sekutu Barat Turki mengeluhkan memburuknya hak asasi manusia di bawah Erdogan.