LEBAK – Geliat aktivitas petani di Kabupaten Lebak, Banten, meningkat sehubungan memasuki musim hujan di daerah itu. Kondisi tersebut terlihat dalam seminggu terakhir.
Para petani di sejumlah lokasi areal persawahan tadah hujan di Kabupaten Lebak mulai ramai beraktivitas. Petani mempersiapkan percepatan tanam padi antara lain membajak sawah dengan menggunakan traktor dan sudah tidak ditemukan lagi memakai jasa tenaga ternak.
Selama ini, petani lebih memilih menggunakan traktor karena bisa menekan biaya produksi. Sebab, pekerjaan membajak sawah lebih cepat hingga dibandingkan tenaga ternak maupun manusia.
Penggunaan traktor seharian bisa dikerjakan seluas dua hektare. “Kami sudah tiga hari terakhir membajak sawah untuk persiapan tanam padi karena curah hujan cenderung meningkat,” kata petani di Desa Selaraja Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak Dudung (55).
Diperkirakannya, tanam padi serentak di wilayahnya dipastikan awal November. Apabila, petani menanam pada bulan November maka dipanen padi Februari 2018. Hal tersebut dikarenakan petani menggunakan benih varietas unggul dengan masa panen 110 hari setelah tanam.
Saat ini, petani di sini sekitar 100 petani dengan menggarap lahan seluas 120 hektare. “Kami dan petani lainnya melaksankan percepatan tanam padi jika musim penghujan karena tidak memiliki jaringan irigasi,” tambahnya.
Ketua Kelompok Tani Suka Bungah Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan petani di sini sudah melakukan pembajakan sawah untuk tanam padi secara serentak menyusul tibanya musim hujan.
Kemungkinan petani menanam padi awal November karena petani belum melakukan sebaran benih padi. Aktivitas petani satu bulan ke depan meningkat setelah curah hujan meningkat.