Atlet Pelatnas Dominasi Kejurnas Wushu
Dalam kejurnas itu, tidak semua atlet pelatnas turun bertanding. Empat pewushu nasional, Lindswell Kwok, Juwita Niza, Edgar Xavier, dan Ahmad Hulaefi absen karena masih dirundung cedera seusai tampil di Kejuaraan Dunia Wushu di Rusia September 2017 lalu. Hanya 11 atlet pelatnas yang berlaga di ajang yang diikuti 540 atlet dari 19 provinsi serta 50 sasana wushu di tanah air.
Yusuf Widiyanto sukses memperoleh kemenangan dengan poin terlampau jauh (WPD) atas wakil Jambi Jauhari Tahersyah, mengatakan dalam pertandingan ini dirinya belum bisa mengeluarkan teknik yang begitu sempurna di pertandingan perdananya ini.
Terkait lawan-lawannya, mahasiswa Universitas Negeri Semarang jurusan Pendidikan Olahraga tersebut menilai belum mencerminkan persaingan di Asian Games. Akan tetapi, dia tidak mau jemawa memandang lawannya di kejuaraan yang sekaligus menjadi test event wushu Asian Games 2018 ini.
“Memang mungkin untuk jam terbang, tapi tentunya saya juga tidak bisa meremehkan lawan-lawan saya di Kejurnas ini. Karena dalam pertandingan apapun kesiapan adalah nomor satu. Yang jelas Apapun turnamennya, baik Kejurnas, try out dan lainnya harus tetap memberikan terbaik termasuk nanti di Asian Games,” ujar Yusuf, menambahkan.
Mengenai persaingan di Asia, atlet wushu kategori sanda atau tarung kelas 56 kilogram tersebt mengatakan, pemain-pemain China di Asian Games 2018 harus diwaspadai. Hal tersebut merupakan hasil dari pengamatan pada kejuaraan dunia di Rusia September lalu.
Negeri Tirai Bambu tersebut merupakan negara kuat di cabang wushu yang tentunya memiliki atlet-atlet berkualitas. “Jika berbicara persaingan, melihat kejuaraan dunia kemarin di Rusia sudah mencerminkan kekuatan lawan dan lawan yang paling diwaspadai terutama adalah China, walau ada negara lainnya yaitu Korea Selatan dan Iran,” pungkasnya. (Ant)