Distribusi Gas Tersendat, Warga Bakauheni Beralih Non Subdisi
LAMPUNG – Distribusi gas elpiji ukuran 3 kilogram sempat tersendat di wilayah Bakauheni dan sekitarnya akibat pangkalan tidak melakukan aktivitas berjualan. Berimbas pedagang pengecer tidak mendapat pasokan untuk dijual kepada konsumen rumah tangga.
Hasan, pedagang pengecer tabung gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram mengaku, masih kesulitan mendapatkan gas dampak dari belum beroperasinya pangkalan yang biasa dikirim oleh salah rekanan yang bekerjasama dengan pihak Pertamina selaku distributor resmi tabung gas elpiji.
Hasan yang membawa sebanyak 16 tabung gas elpiji bersubdisi 3 kilogram untuk dijual kembali mengaku kehabisan stok akibat penjual gas masih belum menjalankan aktivitas berjualan seperti biasanya. Pasca pemilik bernama Firman meninggal sehingga aktivitas jual beli gas dihentikan. Sepekan terakhir Hasan bahkan harus mengambil stok gas elpiji dari pangkalan lain di Kecamatan Penengahan akibat tidak ada stok gas di pangkalan.
“Saya kembali lagi ke rumah karena tidak ada stok untuk dijual, kemungkinan besok saya baru bisa menjual. Itu pun mengambil dari pangkalan di kecamatan lain,” terang Hasan, salah satu pedagang pengecer tabung gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram saat ditemui Cendana News di Jalan Lintas Timur Sumatera Desa Bakauheni, Senin (16/10/2017).
Hasan menyebut sebetulnya tidak terjadi kelangkaan gas hanya saja pasca keluarga pemilik pangkalan sedang berduka karena pemilik meninggal dunia, maka aktivitas jual beli gas belum kembali dilakukan. Sementara pangkalan resmi lainnya sebagian sudah habis. Kebutuhan akan tabung gas elpiji 3 kilogram dengan harga di pangkalan Rp19.000 dan dijual sekitar Rp21.000 hingga Rp22.000 yang cukup banyak, membuat stok cepat habis. Sementara distribusi juga tersendat.