ICAN Raih  Nobel Perdamaian Norwegia

OSLO – Gerakan Antar Bangsa untuk Penghapusan Senjata Nuklir (ICAN) ditetapkan menerima nobel perdamaian 2017 dari Panitia Nobel Norwegia.

Penghargaan yang diberikan pada Jumat (6/10/2017) menjadi upaya dari panitia untuk memperingatkan ancaman perang nuklir. ICAN dianggap sebagai kelompok yang konsisten memberikan dukungan terhadap pelarangan senjata nuklir.

“Kita tinggal di dunia, tempat ancaman senjata nuklir digunakan lebih besar daripada yang terjadi sejak dulu,” kata Pemimpin Panitia Nobel Norwegia Berit Reiss-Andersen, Jumat (6/10/2017).

Andersen membantah, jika hadiah tersebut untuk menjegal presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hadiah tersebut merupakan panggilan kepada negara-negara yang memiliki senjata nuklir untuk memenuhi janji sebelumnya agar bekerjasama menuju perlucutan senjata.

“Pesannya adalah untuk mengingatkan mereka pada komitmen yang telah mereka buat bahwa mereka harus bekerjasama untuk dunia bebas nuklir,” kata Andersen.

Pada Juli lalu, 122 negara mengesahkan Perjanjian Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Pelarangan Senjata Nuklir. Namun demikian, kesepakatan tersebut tidak mencakup negara pemilik senjata nuklir, seperti, Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris dan Prancis.

Gerakan Antarbangsa untuk Penghapusan Senjata Nuklir (ICAN) menjelaskan dirinya sebagai gabungan kelompok akar rumput bukan pemerintah di lebih dari 100 negara, yang dimulai di Australia dan diluncurkan secara resmi di Wina pada 2007.

“Penghargaan ini memberi jalan terang perjanjian pelarangan senjata nuklir menuju dunia bebas dari senjata nuklir. Sebelum terlambat, kita harus menempuh jalan itu,” kata ICAN dalam pernyataan sebuah pernyataannya.

Lihat juga...