Kekurangan Dana, WFP Pangkas Jatah Makanan Pengungsi di Kenya

NAIROBI — Program Pangan Dunia (WFP), pada Senin (2/10) menyatakan organisasi Organisasi itu telah memangkas jatah makanannya sampai 30 persen buat sebanyak 420.000 pengungsi yang tinggal di Kamp Kakuma dan Dadaab di Kenya Utara karena dana tak cukup.

Wakil WFP dan Direktur Negara Annalisa Conte mengatakan lembaga pangan PBB tersebut akan mengurangi jatah makanan mulai Oktober tapi mempertahankan penyerahan uang kontan.

“WFP sangat memerlukan 28,5 juta dolar AS untuk secara memadai memenuhi kebutuhan bantuan makanan buat pengungsi selama enam bulan ke depan,” kata Conte di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Nairobi.

Wanita pejabat itu mengatakan pengungsi yang tinggal di Kamp Kakuma dan Dadaab akan menerima jatah makanan yang sama dengan 70 persen keperluan mereka.

“Kami menghadapi kekurangan sumber daya secara kritis, sehingga kami dipaksa mengurangi jumlah makanan yang diberikan kepada pengungsi, hanya enam bulan setelah kami melanjutkan operasi penuh,” kata Conte, sebagaimana dikutip Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

Ia mengatakan WFP bekerjasama secara erat dengan Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) dan mitra lain untuk memenuhi keperluan mendesak akan makanan dan gizi buat pengungsi dan kelompok lain yang rentan.

Pejabat WFP itu menyeru semua pihak agar melakukan tindakan yang diperlukan guna mengakhiri konflik dan menciptakan kondisi bagi pengungsi untuk secara aman pulang ke rumah mereka.

WFP menyediakan bantuan makanan buat pengungsi di Kenya berupa kombinasi makanan (sereal, minyak sayur, dan tepung yang kaya akan gizi) dan uang kontan yang dikirim melalui telepon genggam dan digunakan untuk membeli bahan makanan segar dari pedagang lokal.

Lihat juga...