Kekurangan Dana, WFP Pangkas Jatah Makanan Pengungsi di Kenya

Selain jatah makanan umum dan penyerahan uang kontan, WFP juga menyediakan makanan bergizi buat anak kecil, perempuan hamil dan ibu yang memiliki bayi, guna mencegah gizi buruk.

Siswa sekolah dasar menerima bubur di sekolah, yang membantu mereka memusatkan perhatian pada pelajaran dan menjadi insentif buat keluarga mereka karena mengirim mereka ke sekolah. Untuk sementara, WFP dapat mempertahankan jaring pengaman penting itu buat pengungsi.

Conte juga mengatakan WFP takkan menyediakan tepung yang diperkaya buat masyarakat umum sebab sisa simpanan yang tinggal sedikit akan diprioritaskan buat perempuan hamil dan ibu yang menyusui melalui klinik kesehatan.

Itu, katanya, mungkin mengakibatkan peningkatan angka kurang gizi di kalangan pengungsi. “Pengurangan jatah adalah pilihan terakhir dan kami berharap itu hanya menjadi tindakan jangka pendek sementara kami terus mengajukan permohonan bantuan kepada masyarakat internasional,” kata Conte.

“Pengehentian mendadak bantuan makanan akan memporak-porandakan pengungsi, yang kebanyakan sepenuhnya mengandalkan WFP untuk memperoleh makanan sehari-hari mereka,” kata Conte.

Lembaga pangan PBB tersebut telah menyediakan makanan dan uang kontan buat pengungsi tahun ini, berkat kebaikan hati donor dari Kanada, Tiongkok, Operasi Bantuan Kemanusiaan dan Perlindungan Sipil Eropa (ECHO), Jerman, Hongaria, Jepang, Swedia, Inggris dan Amerika Serikat.

Conte mengatakan jika dana baru diterima secepatnya, WFP dapat dengan cepat menggerakkan simpanan makanan dari dalam wilayah itu, dan/atau meningkatkan jumlah penyerahan uang kontan buat pengungsi sehingga mereka bisa membeli makanan yang layak dari pasar lokal (Ant).

Lihat juga...