Lima Puluh Persen Karamba Waduk Cengklik, Dipangkas
SOLO – Revitalisasi waduk Cengklik, Boyolali, Solo, Jawa Tengah, tak hanya mengeruk sedimentasi yang telah menumpuk hingga 2 juta meter persegi. Pemerintah juga akan menertibkan karamba ikan yang jumlahnya dinilai terlalu banyak, membuat volume waduk semakin menyusut.
Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyar, Imam Santoso dalam kunjungan ke waduk Cengklik mengungkapkan, keberadaan karamba milik petani ikan cukup mengganggu dalam upaya revitalisasi waduk yang dibangun pada pemerintahan kolonial Belanda dan Mangkunegaran tersebut. Jumlah karamba yang mencapai seribu lebih tersebut akan dikurangi hingga 50 persen.
“Kami siapkan alat untuk memanen enceng gondok serta mengeruk sedimentasi di Waduk Cengklik. Tapi dengan syarat karamba juga harus dikurangi. Percuma enceng gondok dibersihkan setiap hari kalau karambanya tidak dikurangi,” ucap Imam Santoso di sela-sela meninjau Waduk Cengklik, Senin (16/10/2017).
Menurut dia, keramba ikan milik petani turut serta mengakibatkan merebaknya tanaman enceng gondok di Waduk Cengklik. Sebab, sisa pakan ikan pada karamba tersebut justru menjadi pupuk bagi enceng gondok sehingga semakin tumbuh subur. “Oleh karena itu, kami minta untuk bisa dikoordinasikan kepada Pemkab Boyolali yang memiliki petani ikan agar bisa dikurangi karambanya,” tambah Imam.
Anggota Komisi VI DPR RI, Endang Srikarti Handayani menyambut postif pembersihan enceng gondok yang akan dilakukan pemerintah. Menurutnya, revitalisasi waduk Cengklik menjadi program utama untuk petani di wilayah sekitar waduk Cengklik. Sebab, sejauh ini banyak petani yang justru tidak bisa memanfatkan irigasi meskipun berada di daerah aliran waduk.