Komunitas Pelajar Jazz Trenggalek Unjuk Gigi di Ngayogjazz 2017

“Memang masih belum maksimal, namun wajar karena mereka belum terbiasa memainkan musik jazz,” ujarnya.

Passion Band sendiri disi oleh lima orang anak perempuan yakni Salma pada drum, Intan pada gitar, Kenia pada kyboard, Desita pada bass dan Cinta pada vokal. Sementara Magnifico Band diisi oleh Kemal pada drum, Rajendra dan Gesando pada gitar, Bintang pada kyboard, Fairuz pada basis, serta Sabrina pada vokal.

“Ini merupakan sebuah gebrakan. Selama ini komunitas pemusik Trenggalek masih didominasi oleh genre pop, rock atau tradisional. Namun belum banyak yang masuk jazz. Padahal sebenarnya potensi anak-anak muda Trenggalek luar biasa. Karena itu saya terus mendorong anak-anak muda khususnya pelajar bermain musik,” katanya.

Selain masih minimnya tempat-tempat les musik, salah satu kendala perkembangan musik di Trenggalek, menurut Didik adalah masih kurangnya kepedulian musisi senior pada generasi muda.

Sabrina Najwa Ramadani/Foto: Jatmika H Kusmargana

Tak hanya itu, ‘image’ sebagian masyarakat Trenggalek khususnya para orang tua yang mengganggap musik hanya sebagai sekedar hobi selingan, juga menjadi masalah tersendiri.

“Padahal apapun jika ditekuni dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan sesuatu. Apalagi musik itu bisa merefresh otak. Juga menyeimbangkan otak kanan dan kiri. Orang yang suka bermain musik akan memiliki sikap tekun, dan sabar. Sementara orang yang suka main game, akan lebih emosional. Padahal dua-duanya sama-sama mengasyikan,” katanya.

Sementara itu, salah seorang anggota komunitas Jazz Trenggalek yang juga personil termuda Magnifico Band, Sabrina Najwa Ramadani (12) mengaku senang bisa tampil dalam Ngayogjazz 2017 ini.

Lihat juga...