Mengenal Adat Toraja di Anjungan Sulawesi Selatan TMII
JAKARTA – Kepala Tata Usaha Anjungan Sulawesi Selatan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Andi Tenri Fakwa, mengatakan, negara Indonesia terdiri dari 34 provinsi dengan ribuan pulau dan terhadang lautan.
Menurutnya, hal ini menyulitkan masyarakat untuk berkunjung ke seluruh tempat tersebut, belum lagi biaya transportasi yang terbilang mahal. Tapi, hadirnya TMII ide cemerlang Ibu Tien Soeharto, mempermudah akses masyarakat untuk berkunjung ke daerah yang ingin ditujunya selama ini, melihat keindahan alam dan budaya.
Misalnya, ingin ke Sulawesi Selatan melihat dekat rumah Toraja bisa datang ke TMII. Ongkos tiket masuknya murah. “Coba kalau terbang ke Sulsel berapa uang harus dikeluarkan? TMII ini wadah budaya bangsa, bukan sekedar wisata, tapi syarat ilmu sejarah bangsa. Wajib masyarakat Indonesia mengenal budaya bangsanya cukup datang saja ke TMII,” kata Andi, kepada Cendana News, Minggu (5/11/2017).

Andi pun mengaku senang bisa bekerja di Anjungan Sulawesi Selatan. Dia bisa leluasa menpromosikan budaya daerahnya kepada pengunjung domestik maupun mancanegara. “Hadirnya rumah adat Toraja, Anjungan Sulawesi Selatan ini jadi maskotnya TMII. Banyak pengunjung yang tanya filosofi rumah Toraja bernama Tongkonan ini,” ujarnya.
Rumah Tongkonan ini beratap menjulang seperti kerbau. Dijelaskan Andi, rumah Tongkonan ini dengan desain panggung berbentuk perahu wangka (perahu bugis) menghadap utara.
Bangunannya berdiri kokoh di samping replika liang atau kuburan batu, yakni rumah bagi arwah orang yang sudah meninggal dunia. Di dalam rumah itu juga terdapat beberapa benda etnografis suku Toraja. Salah satunya, mengawetkan mayat manusia dengan cara tradisional, yaitu memakai daun siri dan sulfur. Pengawetan mayat ini untuk menunggu keluarga yang belum datang melayat.