Mengenal Adat Toraja di Anjungan Sulawesi Selatan TMII

Anjungan Sulawesi Selatan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. -Foto: Sri Sugiarti.

Andi menyampaikan lagi, dekat rumah adat itu terdapat kapal pinisi. Yakni, kapal tradisional suku Bugis-Makassar dari kambung Bulukumba. Kapal ini telah menjelajah hingga seluruh penjuru dunia. “Kapal ini memiliki dua tiang utama dan tujuh layar. Jumlah tiang melambangkan kalimat syahadat dan jumlah layar melambangkan surat Al Fatihah, serta keberanian suku Bugis-Makassar menjelajahi tujuh samudera di dunia,” paparnya.

Nah, kata Andi lagi, Anjungan Sulawesi Selatan ini diresmikan oleh Ibu Tien Soeharto pada 1975. Memasuki area anjungan, tersaji diorama pemburuan kijang oleh bangsawan Bugis-Makassar tempo dulu yang dikawal dua orang prajurit. Ketiganya menunggang kudu saat memburu kijang itu.

Disampaikan lebih lanjut, selain  rumah adat lengkap dengan budaya dan busana tradisional, juga ada sanggar tari setiap Selasa, Rabu, dan Kamis. Sedangkan ajang promosi lainnya, anjungan Sulsel selalu mengikuti acara yang diselenggarakan TMII. Seperti, Parade  Tari Nusantara, Festival Musik Daerah Nusantara, HUT TMII, pekan lebaran, dan lainnya.

Diakui Andi, anjungan Sulsel tidak terlalu ramai dengan kegiatan seni budaya, seperti anjungan lain. Hal ini menurutnya, terkait anggaran pemerintah daerah yang kian minim untuk menunjang kegiatan anjungan. Namun demikian, kata Andi,  Paket Khusus Pesta Rakyat Sulawesi Selatan kerap digelar di anjungan ini setiap tahunnya.

Paket khusus pada 2017 dalam rangka memeriahkan HUT ke-348 Provinsi Sulawesi Selatan ini akan dilaksanakan pada 10-12 November 2017. Acara ini menampilkan ragam tari dan pameran kerajinan Sulsel. “Pak Gubernur Sulsel akan membuka acara ini,  dan insyaalloh Pak Jusuf Kalla juga akan hadir,” ujarnya.

Lihat juga...