Pirnas Latih Desainer Rotan dari Tiga Negara
Sedangkan Robin J. Kapelt, disainer mebel dari Coeln, Jerman yang menjadi salah seorang peserta pelatihan ini mengaku bangga bisa mengikuti pelatihan karena merupakan hal yang baru bagi dia.
Ia mengaku sebagai salah seorang disainer mebel dan benda-benda seni di negaranya, namun baru kali ini mengikuti pelatihan desain dengan bahan baku rotan, karena yang ia kerjakan selama ini adalah produk berbahan kayu dan tanah liat.
“Sangat menarik dan menyenangkan. Ini adalah awal yang baik bagi saya dan akan saya kembangkan ke depan,” kata Robin yang mengaku bahwa produk-produk berbahan baku rotan sangat diminati di negaranya.
Skala industri Sementara itu Direktur Pengembangan Wilayah Industri I Kementerian Perindustrian Arus Gunawan berharap desain-desain baru ini akan terus dikembangkan hingga pada tahap produksi skala industri.
Ke depan, katanya, Kemenperin akan terus berusaha mengembangkan desain-desain rotan ke skala produksi industri untuk meningkatkan nilai tambah rotan sebagai bahan baku lokal yang tersedia sangat banyak di daerah ini.
“Untuk meningkatkan nilai tambah, desain rotan yang dihasilkan Pirnas memerlukan dukungan sektor produksi untuk meningkatkan ekonomi daerah dan nasional serta kesejahteraan masyarakat mulai dari penyedia bahan baku hingga ke pelaku industri,” ujarnya.
Menurut Arus Gunawan, selama tiga tahun lebih berkiprah sebagai pusat inovasi desain rotan, Pirnas telah menghasilkan banyak desain yang prototipenya telah diproduksi secara massal bahkan sudah banyak diekspor, khususnya produk-produk mebel rotan.
Baca: Perajin Rotan Cirebon Kesulitan Bahan Baku
Ke depan, kata Arus, Kemenperind akan terus mendorong peningkatan produksi lewat kerja sama dengan pelaku usaha yang bersedia memproduksi desain-desain rotan hasil karya Pirnas.