Warga Lampung Selatan Lestarikan Durian Keong
LAMPUNG — Dusun umbul Keong Desa Klaten Kecamatan Penengahan kabupaten Lampung Selatan merupakan sebuah dusun berjarak lima kilometer dari area Gunung Rajabasa dan berada di perbatasan daerah aliran sungai (DAS) Way Pisang.
Sungai ini adalah batas alam antara perkampungan penduduk dengan kawasan hutan register I Way Pisang di bawah pengelolaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Berbatasan dengan kawasan register membuat wilayah tersebut masih memiliki beragam tanaman kehutanan dan perkebunan. Salah satunya adalah durian (durio zibethinus) dengan ciri khas kulit berduri dengan daging buah yang manis dan di wilayah tersebut dikenal jenis durian keong.
Paryanto (56), salah seorang warga menyebut sesuai dengan penamaan wilayah sudah sangat lazim diberikan berdasarkan ciri khas daerah setempat. MIsalnya saja ada nama Dusun Umbul Bendo karena di wilayah tersebut banyak pohon bendo.
Contoh lain terang Paryanto nama Dusun Umbul Merbau karena di wilayah tersebut banyak pohon merbau serta umbul keong yang menjadi wilayah tepi DAS Way Pisang dengan ciri khas banyak ditumbuhi pohon durian keong hingga kini dusun tersebut dinamai Umbul Keong.
Laki laki yang merupakan generasi kedua warga asal Yogyakarta yang melakukan transmigrasi dan mendiami wilayah tersebut mengaku DAS Way Pisang dan berada di dekat register I Way Pisang merupakan kawasan hutan dengan beragam jenis tanaman langka yang kini sulit dijumpai di antaranya merbau, gandri, bendo termasuk durian jenis keong.
Durian keong di wilayah tersebut sejak 1970 diakui Paryanto sudah mulai dibudidayakan warga di area perkebunan dan pekarangan bahkan hampir dimiliki oleh setiap warga di Desa Klaten yang sudah berusia sekitar 52 tahun tersebut.