Amerika-Inggris Puji Pengumuman Irak Bebas dari IS
WASHINGTON – Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert memuji pengumuman pemerintah Irak mengenai pembebasan penuh wilayah negara Arab itu dari kekuasaan IS.
Nauert di dalam satu pernyataan memuji aksi pertempuran sengit yang berani selama tiga tahun dan dipimpin oleh Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi. Nauert menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada rakyat dan pasukan Pemerintah Irak.
Pengumuman yang disampaikan al-Abadi dinilai menandai sisa terakhir kekhalifahan yang diumumkan secara sepihak oleh ISIS di Irak telah dihapus. Rakyat yang hidup di daerah itu telah dibebaskan dari cengkeraman IS.
Wanita Juru Bicara tersebut menegaskan bahwa pembebasan Irak bukan berarti perang melawan aksi teror di Irak sudah berakhir. Dan Amerika Serikat akan terus menyarankan, melatih, dan memperlengkapi tentara Pemerintah Irak, guna mencegah kembalinya IS atau kemunculan kelompok teror lain.
Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi pada Sabtu (9/12/2017) secara resmi mengumumkan pembebasan penuh Irak dari petempur IS. (Baca : https://www.cendananews.com/2017/12/irak-sebut-is-sepenuhnya-terusir-dari-wilayahnya.html). Di dalam pidato yang ditayangkan televisi, al-Abadi mengatakan pasukan pemerintah telah mencapai benteng terakhir IS dan telah mengibarkan bendera Irak di semua wilayah Provinsi Anbar Barat, yang menjadi tanah terakhir yang diduduki oleh IS. “Bendera Irak berkibar hari ini di titik perbatasan yang paling jauh,” kata Al-Abadi.
Terpisah, Perdana Menteri Inggris Theresa May juga mengucapkan selamat kepada Irak dan Haider Al-Abadi mengenai kemenangan atas IS. Tapi tetap memperingatkan kelompok fanatik tersebut belum dikalahkan.