Asian Games 2018 dan Prestasi Atlet Sumsel

PALEMBANG – Provinsi Sumatera dalam kurun 12 tahun terakhir harus diakui kesuksesannya sebagai tuan rumah penyelenggara dalam pentas multievent olahraga, baik nasional maupun internasional.

Sukses itu berawal sebagai tuan rumah penyelenggara PON XVI 2004 dengan menyulap kawasan rawa Jakabaring yang berada di Seberang Ulu Kota Palembang sebagai pusat venue pertandingan berstandar internasional.

Kawasan seluas 320 hektare ini dinamai Jakabaring Sport City Palembang yang telah dilengkapi fasilitas pertandingan olahraga mulai dari Stadion Gelora Bumi Sriwijaya, wisma atlet, hingga berbagai sarana dan prasana cabang-cabang olahraga lainnya, seperti cabang menembak, aquatik, tenis lapangan, dan danau untuk venue lomba dayung. Kawasan ini pun menjadi kawasan lingkungan hijau dan bebas polusi dengan perawatan yang maksimal. Bahkan, telah dijadikan sebagai kawasan destinasi wisata olahraga Sumsel.

Pada saat tuan rumah penyelenggara PON XVI 2004 diiringi dengan prestasi terbaik atlet-atlet Sumsel. Posisi kontingen Sumsel waktu itu berada pada peringkat ke-5 besar dengan perolehan 30 medali emas, 41 perak, dan 40 perunggu. Namun, setelah itu prestasi kontingen PON Sumsel menurun drastis, bahkan terus melorot. Pada PON XVII di Kalimantan Timur di 2008, Sumsel berada di urutan ke-14 dengan perolehan 12 medali emas, 11 perak, dan 17 perunggu.

Pada PON XVIII di Riau 2012, Sumsel berada di posisi ke-13 dengan mengantongi 10 medali emas, 14 perak, dan 29 perunggu atau total 53 medali. Pada PON XIX di Jawa Barat 2016, Kontingen Sumsel dengan kekuatan 224 atlet yang mengikuti 29 cabang olahraga juga gagal masuk 10 besar karena hanya meraih 6 medali emas, 11 perak, dan 14 perunggu, total perolehan 31 medali.

Lihat juga...