Jutaan Anak Pikul Beban Berat di Sudan Selatan
JUBA – Beban berat anak-anak di Sudan Selatan akibat krisis yang memasuki tahun keempat di negara tersebut semakin berat. UNICEF mengatakan anak-anak telah menjadi korban gizi buruk, penyakit, perekrutan paksa, kekerasan dan kehilangan pendidikan, dan tumbuh di dunia kekerasan dan ketakutan dan kelaparan, yang merampas masa kanak-kanak mereka di wilayah tersebut.
Direktur Regional UNICEF dan Afrika Selatan Leila Pakkala mengatakan, tak ada anak yang mesti mengalami perlucutan dan ketakutan semacam itu. “Namun anak-anak di Sudan Selatan menghadapi semua itu setiap hari. Anak-anak Sudan Selatan sangat memerlukan lingkungan hidup yang terlindungi dan damai,” kata Pakkala dalam laporan UNICEF, Sabtu (16/12/2017).
Saat menyiarkan laporan yang diberi judul Children under Attack, UNICEF memperingatkan kebutuhan dana baru mendasar untuk menyediakan bantuan kritis buat anak-anak dan perempuan. Lembaga anak-anak PBB tersebut mengatakan UNICEF memerlukan 183 juta dolar AS dalam pendanaan baru pada 2018.
Anggaran dibutuhkan untuk mengirim pasokan penyelamat nyawa dan layanan untuk mencegah kelaparan dan penyebaran penyakit. Saat ini, UNICEF memiliki kesenjangan dana sebanyak 77 persen. Menurut laporan tersebut, bertahun-tahun kondisi tidak aman dan pergolakan memiliki dampak yang mengerikan pada anak-anak, dan mengancam seluruh generasi.
UNICEF menyatakan diperolehnya bantuan buat anak-anak yang paling memerlukan terus menjadi tantangan di banyak wilayah yang tidak aman di negeri itu. “Pihak yang berperang harus segera mengakhiri semua pelanggaran besar terhadap anak-anak. Ini meliputi pembebasan semua anak dari jajaran mereka, sebagaimana telah mereka janjikan,” kata lebih lanjut laporan UNICEF tersebut.