Jutaan Anak Pikul Beban Berat di Sudan Selatan
Wakil UNICEF di Sudan Selatan Mahimbo Mdoe mengatakan, agar anak-anak memperoleh kesempatan yang adil dalam kehidupan, mereka memerlukan perawatan dan gizi yang layak.
“Mereka memerlukan perlindungan dari pertempuran dan dari penyakit. Mereka memerlukan lingkungan hidup yang aman sehingga mereka dapat belajar dan bermain. Jika anak-anak tak diberi kesempatan yang adil dalam hidup, masa depan apa yang akan dimiliki negeri ini ketika anak-anak itu tumbuh dewasa,” ujar Mdoe.
Badan PBB tersebut menyeru pasukan pemerintah dan kelompok bersenjata, serta masyarakat internasional, agar melakukan apa saja yang dapat mereka kerjakan guna mengakhiri konflik. Harapannya anak-anak Sudan Selatan, dan negeri itu sendiri, akan memiliki masa depan untuk diharapkan.
“Semua pihak dalam konflik tersebut harus mengizinkan akses kemanusiaan tanpa batas ke semua daerah di negeri itu dan segera mengakhiri serangan terhadap pasokan dan pekerja kemanusiaan,” kata UNICEF.
Berbagai organisasi kemanusiaan di Sudan Selatan sedang berusaha menerapkan instruksi presiden baru-baru ini yang menyerukan akses tanpa batas ke mereka yang sangat memerlukan bantuan. Badan PBB tersebut telah mengirim bantuan penyelamat untuk anak-anak di Sudan Selatan sejak krisis meletus pada Desember 2013.
Bantuan yang dikirimkan termasuk perawatan lebih dari 600.000 kasus gizi buruk akut, pemberian vaksinasi campak buat lebih dari 3,3 juta anak, penyediaan layanan perawatan kesehatan primer buat lebih dari 3,6 juta anak, dan mendukung akses ke pasokan air yang aman buat 1,8 juta orang. Sejak konflik meletus pada 2013, 95 pekerja bantuan telah tewas, termasuk 25 orang yang tewas sepanjang tahun ini. (Ant)