Laboratorium Pascapanen Peternakan UGM Diresmikan
YOGYAKARTA – Bupati Sleman, Sri Purnomo, menyebut keberadaan laboratorium pascapanen peternakan di bidang unggas oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) akan mampu meningkatkan derajat keilmuan mahasiswa.
Tak hanya itu, keberadaan laboratorium yang sekaligus difungsikan sebagai rumah pemotongan ayam juga dinilai akan mampu mengurangi disparitas antara kampus dan industri.
“Lab ini sebagai ajang untuk riset, sehingga disparitas semakin sempit dan lulusan bisa menimba pengalaman untuk menjadi wiraushawan,” katanya, saat peresmian laboratorium pascapanen peternakan UGM di kawasan Agro Science Techno Park PIAT UGM, Madurejo, Prambanan, Sleman, Senin (18/12/2017).
Bersama Rektor UGM, Panut Mulyono, serta Direktur PT Ciomas, Adisatwa Widihartomo, Tri Kuncoro, Bupati Sleman, meresmikan beroperasinya laboratorium pascapanen peternakan di kawasan Agro Science Techno Park PIAT UGM.
Menempati area seluas 14.527 meter persegi, laboratorium ini memiliki kapasitas produksi 28 ribu ekor per hari dengan ruang penyimpanan hingga 200 ton.
Rektor UGM, Panut Mulyono, mengatakan terlaksananya pembangunan laboratorium pascapanen peternakan ini merupakan hasil kerja sama tripartid antara UGM, Pemerintah Kabupaten Sleman dan PT Ciomas Adisatwa.
Pengoperasian laboratorium tersebut diharapkan bisa mendukung kegiatan akademik dan riset bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewaan dan Fakultas Peternakan.
“Kita harapkan lab ini mendukung akademik yang ada hubungannya dengan industri,” katanya.
Laboratorium yang difungsikan sebagai rumah potong ayam ini, kata Rektor, juga akan digunakan oleh peneliti UGM untuk menghilirisasi produk risetnya dan mahasiswa berkesempatan mengetahui langsung proses pengolahan pascapanen di tingkat industri.