Museum Indonesia TMII Tampilkan Khazanah Budaya Bangsa
JAKARTA – Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan wahana pelestarian seni dan budaya bangsa. Hal tersebut salah satunya bisa dilihat dari tampilan di setiap anjungan daerah yang memanfaatkan arsitektur tradisional.
Sarana rekreasi dan edukasi budaya bangsa bertebaran di TMII. Salah satunya adalah Museum Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1980. Gedung Museum yang memiliki luas 7.000 meter persegi berada di atas lahan 20.100 meter persegi dengan latar depan potongan batang-batang pohon tua, salah satunya dengan akar di atas.
Patung-patung dari kisah Ramayana juga menghiasi bagian depan di sekiling museum ini. Tampak samping museum, patung naga menghiasi jembatan masuk ke Museum Indonesia. Ini melambangkan jembatan yang dibuat pasukan wanara anak buah Raja Sugriya, saat Rama menyerbu Alengka.
Dalam kisah Ramayana versi Jawa, jembatan itu bernama Situbondo atau Situbondolayu yang dirancang Hanila. Yakni, kera sakti berbulu biru anak angkat Batara Narada, penasehat dan tangan kanan Batara Guru. Yaitu, Raja kahyangan versi pewayangan Jawa.
“Museum merupakan obyek yang bersifat edukasi dan rekreasi. Ibarat buku, museum merupakan ensiklopedia ilmu pengetahuan. Banyak sekali informasi seni budaya dan sejarah bangsa yang diperoleh dari museum,” kata Staf Museum Indonesia Hedwysia Septiarti kepada Cendana News, Minggu (10/12/2017).
Septi merasa bangga dengan ide cemerlang sang pemakarsa TMII Ibu Tien Soeharto yang memiliki pemikiran kedepan dalam pelestarian seni budaya bangsa. Menurutnya, budaya itu adalah sejarah yang tak boleh lekang, sehingga harus dibingkai dalam sebuah sarana seperti museum.