Museum Indonesia TMII Tampilkan Khazanah Budaya Bangsa

Koleksi wayang Museum Indonesia TMII – Foto: Sri Sugiarti

Di lantai tiga juga terdapat pohon Hayat, yang dalam pewayangan digunakan sebagai pembuka, pergantian, dan penutup sebuah adegan dalam gelaran wayang. Tinggi pohon ini delapan meter dan lebar empat meter, melambangkan alam semesta yang mengandung unsur air, api, dan tanah. Penempatan pohon Hayat menjadi penutup atas cerita secara keseluruhan tema di lantai tiga.

Museum Indonesia, juga memfasilitasi ruang yang bisa disewa oleh masyarakat untuk pesta pernikahan atau acara lainnya. Fasilitas itu, diantaranya, Bale Panjang, Bale Bundar dan Bangunan Soko Tujuh.

Menurut Septi, museum ini tidak pernah sepi pengunjung, saban hari selalu saja ramai oleh kunjungan anak-anak sekolah dari mulai TK, SD, SMP, SMA hingga mahasiswa. Selain wisatawan domestik, museum ini juga menjadi tempat favorit wisatawan mancanegara, seperti Jepang, China, dan Korea.

“Kalau wisatawan punya waktu terbatas di Museum Indonesia ini sudah mencakup semua provinsi. Daripada muter-muter ke anjungan, di museum ini sudah lengkap tampilan seni budaya dan sejarah bangsa,” kata Septi.

Setiap bulannya tidak kurang dari 200-an pengunjung yang datang. Namun kalau ada acara seperti “Ayu Dongeng Indonesia” bisa membludak hingga 400 orang perhari. Begitu juga saat acara lainnya seperti lomba menggambar atau wokhshop terhiasi ratusan siswa sekolah dan orang tuanya.

Salah satu pengunjung Dessy Juwita Sari, mahasisi STIBA INPADA, Cirebon mengaku dengan berkunjung ke Museum Indonesia menjadi tahu sejarah budaya bangsa. Museum Indonesia disebutnya terlengkap dari museum lainnya karena menampilkan semua tema kebudayaan yang ada di Indonesia.

Lihat juga...