Palestina Minta Liga Arab Boikot Negara Yang Pindahkan Kedubes ke Jerusalem
RAMALLAH — Menteri Urusan Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina Riad Al-Malki, Kamis (28/12), mengatakan Pemerintah otonomi Nasional Palestina (PNA) akan mendesak Liga Arab (LA) agar memboikot negara yang memindahkan kedutaan besar mereka ke Jerusalem.
Ia mengatakan pejabat Palestina akan menyeru lima negara Arab agar melaksanakan resolusi pertemuan AL 1980 untuk memboikot pemerintah yang memindahkan kedutaan besar mereka di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem.
AL dijadwakan mengadakan konferensi tingkat menteri pada 6 Januari di Ibu Kota Jordania, Amman, dan mengkaji mekanisme guna mendesak Amerika Serikat agar mencabut keputusannya mengenai Jerusalem.
“Kami akan mendesak konvensi untuk menuntut semua negara Arab agar melaksanakan resolusi Pertemuan Puncak Amman pada 1980, untuk membekukan hubungan politik dan komersial dengan negara yang memindahkan kedutaan besar mereka ke Jerusalem atau mengakui kota tersebut sebagai ibu kota Israel,” kata Al-Malki,Jumat pagi (29/12).
Ia menambahkan bahwa Guatemala, yang baru-baru ini mengumumkan negara itu akan memindahkan Kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Jerusalem, akan membayar harganya jika Guatemala tidak mencabut keputusannya. Sebabnya ialah negara Amerika Latin tersebut menjual lebih dari 90 persen kapulaga ke negara Arab.
Al-Malki juga memperkirakan 10 pemerintah lagi, yang memiliki kontrak dengan Palestina, akan memindahkan kedutaan besar mereka ke Jerusalem dan mengakui kota tersebut sebagai Ibu Kota Israel, meskipun “sebagian dari negara tersebut menyatakan mereka takkan melakukan tindakan semacam itu”.
Pada awal pekan ini, 138 negara anggota PBB memberi suara yang mendukung resolusi yang menolak setiap perubahan pada posisi atau status Jerusalem –yang bertolak-belakang dengan pengumuman Presiden AS Donald Trump pada Rabu, 6 Desember, bahwa “Jerusalem adalah Ibu Kota Israel” (Ant).