SAMPIT – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, mengingatkan masyarakat Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai, agar tidak menjadi korban sambaran buaya.
“Masyarakat harus lebih hati-hati saat beraktivitas di sungai, khususnya pada pagi, sore dan malam hari. Intensitas kemunculan buaya semakin meningkat, sehingga rawan bagi masyarakat,” kata Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit, Muriansyah dihubungi dari Sampit, Selasa (19/12/2017).
Muriansyah sedang berada di Kupang Nusa Tenggara Timur melakukan studi banding terkait penanganan konflik buaya dengan manusia. Dia berharap, ilmu yang didapat nantinya bisa dimanfaatkan dan diterapkan di Kotawaringin Timur.
Meski sedang berada di luar daerah, Muriansyah mengaku mendapat laporan tentang adanya warga yang digigit buaya. Korban sambaran buaya tersebut adalah Rusmini (31) warga Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Korban disambar buaya saat mencuci pakaian di sungai pada Minggu (17/12) malam, sekitar pukul 19.00 WIB.
Saat itu, korban sedang menyelesaikan mencuci. Tanpa diduga, kaki kanan korban yang sedang menjuntai ke dalam air, disambar buaya. Untungnya saat itu sebagian tubuh korban masih di atas ranting terapung, sehingga sempat berpegangan dan korban refleks menusuk mata buaya, sehingga buaya melepaskan gigitannya.
Kejadian ini menjadi perhatian serius BKSDA, karena kejadian seperti ini terus berulang. Selama ini BKSDA terus memberi penyuluhan kepada warga serta memasang rambu peringatan agar masyarakat waspada saat beraktivitas di sungai, karena Sungai Mentaya merupakan habitat buaya.