Angka Putus Sekolah di Pandeglang Masih Tinggi

PANDEGLANG — Jumlah angka putus sekolah di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten pada 2017 masih tinggi, bahkan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

“Angka putus sekolah 2017 sebanyak 475 orang, naik dibandingkan tahun lalu 459 orang,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang Olis Solihin di Pandeglang, Kamis (18/1).

Dari jumlah angka putus sekolah itu, kata dia, sebanyak 254 murid sekolah dasar dan 221 orang sisa sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), tersebar di 35 kecamatan di Kabupaten Pandeglang.

Menurut dia, banyak faktor penyebab terjadinya putus sekolah itu, selain karena masalah ekonomi juga penyangkut pekerjaan orang tua siswa yang berpindah-pindah.

“Anak yang putus sekolah banyak juga dari keluarga nelayan, karena pada 2017 terjadi cuaca ekstrem. Akibatnya para orangtua tidak bisa mencari ikan dan harus pindah ke luar untuk mencari nafkah. Maka terpaksa anaknya keluar dari sekolah,” ujarnya.

Olis menyatakan akan berupaya menekan angka putus sekolah itu sehingga ke depan bisa berkurang atau bahkan tidak ada lagi anak keluar dari bangku pendidikan.

Bupati Pandeglang Irna Narulita menyatakan ke depan jangan lagi ada informasi masih ada anak putus sekolah di daerah tersebut, karena alasan apapun.

“Jangan lagi ada anak putus sekolah karena alasan apapun. Saya tidak mau mendengar itu,” katanya.

Karena itu, ia meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersera jajarannya harus bekerja secara masif dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi masalah anak putus sekolah itu.

Mengentaskan angka putus sekolah, selain dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), juga bagian dari program memberantas kemiskinan (Ant).

Lihat juga...