Cuaca tak Menentu, BPTD Lampung Imbau Nakhoda Utamakan Keselamatan
Beberapa kapal roro yang dioperasikan di antaranya Kapal Raja Rakata, Kapal Mufidah, Kapal Mustika Kencana dan Kapal Titian Murni yang beroperasi di pelabuhan Bakauheni. Selain memantau pergerakan kapal, petugas BPTD disebut Henri, terus rutin melakukan imbauan kepada sejumlah perusahaan pelayaran dan nakhoda untuk berhati-hati dalam pelayaran di antaranya mengimbau penumpang tidak duduk di pagar kapal. Juga meminta kendaraan dilasing atau dirantai kawat pada bagian ban, terutama kendaraan truk.
“Kita sudah berikan imbauan secara tertulis dan lisan terkait kondisi cuaca ekstrem ini dengan tujuan keselamatan pelayaran,” beber Henri.
Ia juga berharap, nahkoda memanfaatkan fasilitas sarana navigasi yang ada dengan melihat kondisi nyata di laut mengenai kecepatan angin dan tinggi gelombang. Koordinasi dengan STC dan BPTD juga disebutnya menjadi kunci keselamatan kapal saat kondisi cuaca tidak menentu dalam beberapa hari terakhir, bulan Januari ini.
Selain berimbas pada kapal roro, cuaca ekstrim juga mengakibatkan sebagian kapal bagan congkel dengan bobot sekitar 20 hingga 30 GT di dermaga Muara Piluk milik nelayan terpaksa tidak dioperasikan. Sejumlah nelayan bahkan memilih beristirahat menunggu kondisi cuaca membaik dengan risiko kecelakaan di laut jika memaksakan diri tetap melaut.
Selain nelayan di Muara Piluk, penyeberangan menggunakan kapal dari dermaga Canti Kecamatan Rajabasa menuju ke Pulau Sebesi bahkan dilakukan menunggu kondisi cuaca membaik meski operasional kapal tetap berjalan normal.
Sejumlah nahkoda kapal yang akan melayani pelayaran dari dermaga Canti menuju Pulau Sebuku dan Sebesi juga selalu berkoordinasi dengan pihak syahbandar Canti yang memberikan izin berlayar.