Desa Kampung Belakang Produktif Olah Limbah Sampah
MEULABOH – Desa Kampung Belakang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, berhasil mengelola sampah anorganik menjadi bahan mentah sumber ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Barat, Adi Yunanda di Meulaboh, Senin mengatakan, kegiatan ekonomi masyarakat itu dikelola secara swadaya, sementara peralatannya bantuan pemerintah melalui APBN 2016.
“Usaha itu adalah pilot projek di Kabupaten Aceh Barat, pengelolaannya secara swadaya untuk membangkitkan kegiatan ekonomi di desa itu dengan memanfaatkan barang bekas melalui pengelolaan berbasis pola 3 R,” sebutnya.
Adi Yunanda menuturkan, pengelolaan sampah secara terpadu itu dilakukan pola 3 R, namun masih sebatas reuse atau menggunakan sampah yang masih dapat digunakan seperti plastik kemasan botol dan semacamnya untuk kemudian diolah dan dijual.
Kemudian dari hasil proses pemilihan, sampah yang sudah diolah dijual ke pasar Medan, Sumatera Utara, untuk bahan daur ulang dengan harga Rp8.000/kg hingga Rp10.000/kg, tergantung kualitas olahan.
Bahan baku yang diperoleh KSM tersebut merupakan sampah plastik dari masyarakat sekitar, bahan yang mereka gunakan juga melewati proses pemilihan untuk bahan basah yang tidak tidak bisa digunakan, kemudian diangkut oleh kendaraan DLH.
“Secara lingkungan, usaha itu sangat aman, malahan usaha ini menjadi program pemerintah mulai dari pusat, daerah dan desa itu sendiri untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui kelompok swadaya masyarakat,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, usaha tersebut berdampak positif untuk mengurangi volume sampah, memberikan penghasilan tambahan bagi warga sekitar, usaha bersifat lebih ekonomis itu dapat memberdayakan masyarakat mengelolala lingkungan yang sehat.