Gerhana Bulan Super Blue Blood Moon, 100 Tahun Sekali
Dwikorita Karnawati mengatakan, tanggal 31 Januari mendatang, BMKG memprediksi akan terjadi fenomena Gerhana Bulan Total yang langka atau biasa disebut dengan Super Blue Blood Moon. “Gerhana tersebut sebenarnya merupakan gerhana biasa namun gerhana tersebut sangat jarang terjadi atau hanya terjadi setiap 100 tahun sekali. Gerhana tersebut dapat diamati atau dilihat dari seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya, saat jumpa pers di Kantor Pusat BMKG Jakarta, Senin (29/1/2018).
Dwikorita Karnawati juga menjelaskan bahwa salah satu Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) BMKG sebagai institusi Pemerintah yang bertugas memberikan informasi dan juga pelayanan tanda waktu, termasuk di antaranya terkait informasi seputar Gerhana Bulan Total atau Super Blue Blood Moon yang terjadi pada tanggal 31 Januari 2018 mendatang.
Secara keseluruhan proses terjadinya Gerhana Bulan Total dapat dilihat atau diamati mulai dari Samudra Pasifik hingga bagian timur Asia, Indonesia, Australia dan bagian barat laut Amerika. Selain itu juga dapat dilihat mulai dari bagian barat Asia, Samudra Hindia hingga bagian Timur Afrika, bagian Timur Eropa terutama pada saat bulan terbit.
Sedangkan pada saat bulan terbenam dapat diamati atau dilihat di wilayah bagian Utara Amerika dan bagian timur Samudra Pasifik. Sedangkan wilayah bagian barat Eropa, sebagian besar Benua Afrika. Untuk wilayah Samudra Atlantik serta bagian selatan Amerika tidak akan dapat dapat mengamati proses terjadinya gerhana tersebut secara keseluruhan atau menyeluruh.
“Kalau tidak ada perubahan, BMKG rencananya akan melakukan kegiatan pengamatan atau pemantauan terkait terjadinya fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) yang termasuk langka atau Super Blue Blood Moon tersebut pada tanggal 31 Januari 2017 di kawasan Ancol, Jakarta Utara,” pungkas Dwikorita Karnawati.