Lewat GP3A, Masyarakat Desa Potorono Jaga Lingkungan dan Irigasi
“Meski belum ada pengolahan sistim 3 R di tingkat desa, namun warga secara swadaya sudah mulai membuat kelompok-lelompok untuk menerapkannya,” katanya.
Fauzi sendiri mengakui semakin sempitnya lahan terbuka di Desa Potorono, seiring semakin banyaknya populasi penduduk dan pemukiman rumah warga, membuat volume sampah semakin meningkat. Tak hanya itu, semakin minimnya lahan untuk mengolah sampah rumah tangga juga membuat sampah-sampah banyak terbuang ke tempat tidak semestinya.
“Kalau dulu setiap rumah punya halaman luas. Sehingga bisa buat jugangan (tempat sampah tradisional) untuk mengolah sampah. Sekarang kan sudah tidak bisa. Lahan semakin sempit dan warga pun tidak bisa mengolah sampah rumah tangga sendiri. Sehingga potensi pencemaran semakin besar,” ujarnya.
