Menristekdikti: Transformasi Pendidikan Tinggi ke e-Learning
MEDAN – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2018 Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menegaskan, saat ini transformasi pendidikan tinggi Indonesia ke sistem “e-learning” sedang dijalankan.
“Transformasi pendidikan tinggi dilakukan ke arah penggunaan sistem teknologi informasi dan telekomunikasi. Persiapan Kemenristekdikti untuk mencapai pembelajaran lebih inovatif menjawab tantangan era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia keempat, di mana teknologi informasi menjadi basis yang sedang kita jalankan,” kata Nasir dalam pidato pembukaan Rakernas 2018 Kemenristekdikti di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Rabu.
Kementerian, menurut dia, siap menyesuaikan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data “Information Technology” (IT), “Operational Technology” (OT), “Internet of Things” (IoT), dan “Big Data Analitic”, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data “literacy, technological literacy and human literacy”.
Berbagai hal perlu dipersiapkan, termasuk di antaranya sumber daya manusia (SDM), khususnya para dosen dan peneliti yang siap menjalankan model “cyber university”.
“Kita juga butuh perekayasa inovatif dan adaptif untuk pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan pendidikan tinggi dalam era revolusi industri 4.0 ini. Riset dan pengembangan juga perlu dilakukan untuk mendukung jalannya transformasi sistem pendidikan tinggi Indonesia yang menyesuaikan dengan revolusi industri 4.0. Maka dukungan dari Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) di bawah koordinasi Kemenristekdikti serta Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sangat diperlukan,” lanjutnya.