Menristekdikti: Transformasi Pendidikan Tinggi ke e-Learning
Terobosan inovasi memperkuat sistem pendidikan tinggi ini sangat penting. Sehingga sistem pendidikan ke depan yang berbasis “output” benar-benar memberikan hasil maksimal. Khususnya dalam menghasilkan ilmu pengetahuan teknologi dan pendidikan tinggi yang berkualitas yang membantu Indonesia berdaya saing.
Segala hal menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited), karena dipengaruhi oleh perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia serta mesin.
Era ini juga akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta pendidikan tinggi.
Nasir mengatakan bahwa tantangan revolusi industri 4.0 harus direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Kementerian agar mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah persaingan global.
Agar dapat mencapai hasil yang diharapkan, Rakernas kali ini menghadirkan pembicara yang akan membagikan pandangan, keahlian maupun pengalaman terkait pengembangan iptek dan pendidikan tinggi di era revolusi industri 4.0.
Beberapa pembicara tersebut antara lain Dr Sri Mulyani (Menteri Keuangan RI), Dr Hayat Sindi (Senior Adviser to the IDB President), Prof Yang Cau Lung (National Taiwan University of Science and Technology), Prof Jangyoun Cho (Cyber Hankuk University of Foreign Studies (CUFS), Adamas Belva Syah Devara (Founder dan CEO Ruangguru), dan Suyanto (Rektor AMIKOM). (Ant)