Pemkab Klungkung Gandeng STT PLN Olah Sampah Jadi Listrik
SEMARAPURA — Bupati Klungkung, Bali I Nyoman Suwirta secara resmi telah menutup tempat pembuangan akhir (TPA) Sente di Desa Pikat Kecamatan Dawan di penghujung tahun 2017, akibat lokasi tersebut mengalami kelebihan kapasitas sampah dan diganti dengan TOSS.
“Di TPA tersebut selanjutnya mulai dirintis pengembangan program pengolahan sampah revolusioner yakni Tempat Olah Sampah Sementara (TOSS) yang bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN Jakarta,” kata Bupati Suwirta di Semarapura, Senin (1/1/2018).
Ia mengatakan, sebanyak 60 pekerja di TPA Sante di Desa Piket tetap bekerja, namun kini mulai dilatih untuk melakukan proses pengolahan sampah TOSS.
Seluruh sampah yang menumpuk di TPA Sente akan diolah secara langsung melalui proses peuyeumisasi, briketisasi, peletisasi, dan gasifikasi, dengan menggunakan bio activator.
Dengan sistem tersebut dalam waktu tiga hari bau sampah akan hilang, dan kurun dalam waktu sepuluh hari volume sampah akan berkurang. Kemudian sampah yang telah olah tersebut dibentuk menjadi briket dan pelet yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses memasak dan energi listrik.
Bupati Suwirta optimistis bahwa Program TOSS Gema Santi merupakan solusi untuk penanganan masalah sampah di wilayah Kabupaten Klungkung, termasuk Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali yang belakangan berkembang sebagai kawasan wisata yang mampu menarik kunjungan wisatawan mancanegara.
Dengan sistem baru tersebut seluruh desa dan kelurahan dapat mengolah sampah menjadi briket dan pelet yang bernilai ekonomis, sekaligus mewujudkan kebersihan lingkungan yang nyaman.