Pemkab Tangerang Bangun Bank Sampah Tiap Kecamatan

TANGERANG — Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, berencana membangun bank sampah tiap kecamatan untuk mengurangi volume sampah yang ada selama ini karena tidak mampu diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).

“Akibat keterbatasan armada dan petugas maka sampah hanya mampu diangkut sebesar 75-80 persen,” kata Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang Rudi Maesyal Rasyid di Tangerang, Rabu (10/1).

Rudi mengatakan volume sampah setiap hari mencapai 1.000 hingga 1.500 ton termasuk sampah rumah tangga dan pasar tradisional.

Namun sampah yang hanya dapat diangkut ke TPA di Desa Jatiwaringin, Kecamatan Mauk dalam jumlah terbatas.

Untuk mengatasi masalah sampah itu, maka perlu dibangun bank sampah yang mampu menampung tiap kecamatan sebelum dibuang ke TPA.

Sampah yang ada dapat dipilah, daur ulang maupun diolah untuk pupuk sehingga dapat bermanfaat bagi warga sekitar.

Pengelolaan bank sampah itu diserahkan sepenuhnya kepada RT dan RW setempat dengan melibatkan warga lokal.

Pihaknya mengapresiasi pihak swasta yang telah membangun pengolahan sampah seperti di Kecamatan Kelapa Dua dan Kecamatan Pagedangan.

Pengusaha setempat mengelola sampah menjadi biogas dan dapat dimanfaatkan untuk mengerakkan mesin.

Sementara itu, Kepala Bidang Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemkab Tangerang, Nano Kusnendar mengatakan keberadaan bank sampah agar dapat bermanfaat bagi warga sekitar.

Sedangkan pihaknya telah meluncurkan bank sampah di Kampung Kadu, Kelurahan Bunder, Kecamatan Cikupa pekan lalu berkat partisipasi warga sekitar.

Bank sampah itu direncanakan dibangun di tiap kecamatan dan saat ini telah ada di Kecamatan Tigaraksa, Pasar Kemis, Balaraja, Panongan, Kosambi dan Kecamatan Kelapa Dua (Ant).

Lihat juga...