Petani NTB Inginkan Pemimpin Mendatang Lebih Peduli Petani
LOMBOK – Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak bupati, walikota, gubernur dan wakil gubernur di seluruh Indonesia tidak lama lagi akan dilangsungkan, termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Beragam harapan dari masyarakat terutama masyarakat pedesaan yang kesehariannya bekerja sebagai petani, supaya Gubernur NTB terpilih bisa memperhatikan kesejahteraan petani.
“Kalau kita sebagai petani, tentu berharap, kepada Gubernur NTB yang terpilih nantinya bisa memperhatikan nasib petani, supaya bisa mendapatkan kesejahteraan dari hasil yang diperoleh,” kata Hasan, petani buah melon, Kabupaten Lombok Tengah, Senin (8/1/2018).
Menurutnya, permasalahan yang kerap dihadapi petani selama ini adalah, selain harga jual hasil pertanian yang masih rendah dibandingkan dengan biaya dan tenaga dikeluarkan petani, permasalahan lain yang juga kerap dialami petani adalah kesulitan mendapatkan pupuk tepat waktu. Di samping harga mahal dan terkadang harus antri sehingga kerap berdampak terhadap keterlambatan pemupukan tanaman pertanian, baik buah maupun tanaman padi.
Harapan sama juga disampaikan Sali, petani cabai Kabupaten Lombok Tengah, supaya cabai, tomat dan tanaman pertanian lain, bisa dibuatkan Harga Pokok Penjualan (HPP), supaya petani tidak kerap mengalami kerugian.
“Bayangkan saja, harga cabai mahal dan jarang menguntungkan petani, kisaran harga paling di harga 10 hingga 30 ribu per kilo,” katanya.
Ditambahkan, kalaupun sekali waktu harga mahal, itu karena hasil panen cabai petani sedikit, karena kebanyakan mengalami kerusakan dan membusuk kehitaman akibat cuaca hujan.
“Daerah kita kan hampir sebagian besar merupakan daerah pertanian sehingga sudah sewajarnya gubernur terpilih nantinya bisa lebih memperhatikan nasib dan kesejahteraan petani,” pungkasnya.