Terimbas Banjir Dampak JTTS, Warga Memilih Direlokasi

LAMPUNG – Sebanyak enam warga di Dusun Perkampungan Keluarga Sulawesi (PKS) akhirnya bersedia direlokasi pasca kerap diterjang musibah banjir. Dampak dari pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di STA 9500 di lokasi yang berdekatan dengan box terowongan akses penghubung antardusun Gunung Botol dan PKS.

Menurut Haji Bahri selaku Kepala Dusun PKS sekaligus warga terimbas proyek JTTS menyebut, bersama lima warga lain memilih direlokasi setelah ada kesepakatan nilai ganti rugi bangunan.

Lokasi di Dusun PKS Desa Penengahan yang mengalami kebanjiran sebagian rumah mulai direlokasi [Foto: Henk Widi]
Berdasarkan keterangan Haji Bahri, ada sebanyak enam warga yang terimbas langsung dampak banjir dan material tanah yang mengalir melalui box jalan sehingga semua warga harus direlokasi.

Keenam warga tersebut di antaranya Haji Bahri, Anila, Suirah, Banu, Asmawati dan Samsudin. Keenam warga tersebut diakuinya sebelum direlokasi bahkan kerap mengalami rumahnya dilanda banjir semenjak bulan September 2017. Meski sebelumnya sudah dilakukan langkah negosisasi dengan pihak pelaksana proyek JTTS.

“Selama kerap musim hujan setidaknya kami sudah dilanda banjir empat kali karena lokasi rumah berada di dekat talud saluran air sehingga selalu was-was. Terutama saat hujan terjadi pada malam hari,” terang Haji Bahri, saat dikonfirmasi Cendana News di areal baru yang berada di dekat masjid Nurul Iman Desa Penengahan, Selasa (17/1/2018).

Ia menyebut, sebelumnya memiliki bangunan seluas 6 x 13 meter dan sebagian warga lain ada yang lebih sedikit luasnya dengan bentuk fisik bangunan sebagian permanen sebagian semi permanen terbuat dari kayu.

Lihat juga...