Tim Peneliti: LGBT Merambah Berbagai Kalangan di Sumbar

Kedua kekuasaan, hal ini seperti halnya seorang dosen. Pengaruh LGBT dikembangkan melalui metode belajar.

“Mereka cukup banyak berada di kos-kosan, asrama, dan bahkan uangkap dari Tim Peneliti LGBT, juga ada beberapa tempat ibadah yang pekerja di sana LGBT. Data itu di dapatkan, pengakuan dari pekerja di tempat ibadah itu sendiri,” sebutnya.

Nasrul mengatakan, perkembangan LGBT di Sumbar semakin hari semakin terus terjadi. Dari data peneliti, untuk satu orang LGTB, mampu menularkan pengaruh LGBT itu terhadap 100 orang yang selama ini tidak tahu tentang LGBT.

“Saya sangat serius soal LGBT. Kalau di Sumbar ini Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah, merupakan falsafah yang harus menjadi pedoman. Generasi yang terlibat LGBT, harus disembuhkan, karena jumlahnya telah mencapai puluhan ribu,” ungkapnya.

Menyikapi adanya perkembangan LGBT di Sumbar, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar H. Hendri mengatakan perlu beberapa hal yang dilakukan untuk mengobati LGBT yang telah merambah orang-orang di Sumbar, yakni dengan cara pasif.

“LGBT tidak perlu dilawan, tapi untuk membuatnya sembuh harus didekati dengan memberikan tausyah-tausyah. Karena jika dilawan, LGBT akan semakin banyak berkembang,” ujarnya.

Menurutnya selain telah membentuk Tim Peneliti LGBT, juga perlu membentuk tim pendampingan. Hal ini bisa dilakukan melalui 2221 Penyuluh Agama yang ada di Sumbar.

“Kita lakukan secara keagamaan, 2221 Penyuluh Agama kita miliki itu, secara bertahap bisa melaksanakan tugasnya. Tentunya, sangat berharap betul hal ini bisa menjadi solusi,” harapnya.

Selain perlu membentuk Penyuluh Agama, juga perlu membuat kantong kantong konsultasi diberbagai tempat. Tidak hanya itu, H. Hendri juga menyebutkan perlu melibatkan tokoh pemuda. Hal ini mengingat, tokoh pemuda memiliki peran yang penting di dalam sebuah nagari atau desa.

Lihat juga...