Alat Desalinasi Rusak, Warga Pulau Rimau Balak Sulit Air Bersih

Editor: Satmoko

LAMPUNG – Kerusakan fasilitas instalasi air bersih di Pulau Rimau Balak Desa Sumur Kecamatan Ketapang, membuat warga kesulitan mendapatkan akses air bersih.

Ida (30) salah satu ibu rumah tangga di kampung Gusung Berak menyebut, setiap dua hari sekali dirinya harus membeli air galon isi ulang berisi 19 liter air bersih. Air bersih tersebut diakuinya dibeli dari Pulau Sumatera dengan harga Rp10.000 per galon.

Air bersih dari membeli di Pulau Sumatera tersebut baru dilakukan sejak tahun 2016 pasca-rusaknya instalasi air bersih untuk proses desalinasi yang sudah ada sejak tahun 2013 di pulau tersebut. Sebelumnya, Ida mengaku, memanfaatkan bantuan fasilitas air bersih dari pengolahan air laut menjadi air tawar bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Air bersih yang dikelola oleh kelompok nelayan tersebut merupakan air bersih hasil desalinasi air laut mempergunakan listrik tenaga surya.

Suhendra, Kepala Dusun Gusung Berak Desa Sumur Kecamatan Ketapang Lampung Selatan [Foto: Henk Widi]
“Semenjak rusak hampir dua tahun ini kami kembali memanfaatkan air sumur keruh, air hujan untuk mandi, mencuci dan keperluan lain. Sementara untuk air minum kami membeli air bersih dari Pulau Sumatera,” terang Ida, salah satu warga Pulau Rimau Balak saat dikonfirmasi Cendana News, Rabu (21/2/2018).

Keberadaan sumur dangkal yang digali dengan kedalaman sekitar lima meter diakui Ida saat ini menjadi tumpuan warga. Meski keruh dan berwarna kecoklatan, namun dengan proses penyaringan menggunakan bak air tersebut, masih bisa dipergunakan untuk mandi. Penggunaan air hujan dengan terlebih dahulu diendapkan beberapa hari menjadi sumber air bersih untuk mandi dan mencuci.

Lihat juga...