Anjungan Sumatera Barat TMII Pelepas Rindu pada Kampung Halaman

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

JAKARTA — Anjungan Sumatera Barat terletak di Selatan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Posisinya sangat strategis, menghadap danau miniatur arsipel Indonesia.

Bangunan utama anjungan ini adalah Rumah Gadang, merupakan reflika dari Rumah Gadang Koto Piliang atau Garudo Tabang. Atau dari Lunak Tanah Datar yang dinamakan Gajah Mataram. Bangunan ini dibuat menghadap ke Selatan.

“Rumah Gadang adalah simbol dari ikatan kekerabatan dalam kaum Minangkabau. Rumah ini juga berfungsi untuk kegiatan sosial. Nah hadirnya di TMII, untuk promosi seni budaya Sumatera Barat,” kata Staf Promosi Anjungan Sumatera Barat TMII, Leni Febriani kepada Cendana News, ditemui pada Minggu (4/2/2018).

Lebih lanjut Leni menjelaskan, bangunan Rumah Gadang ini sejatinya berdiri di atas tiang kayu setinggi 6 hingga 7 meter diatas permukaan tanah. Tiangnya dibuat seolah-olah melengkung ke luar sehingga terlihat ramping.

Namun, jelas dia, kehadiran Rumah Gadang di TMII, kolong bawahnya diubah menjadi ruangan perkantoran pengelolaan anjungan. Sedangkan ruangan di lantai atas dipakai untuk memperkenalkan berbagai pameran aspek tradisi seni dan budaya Sumatera Barat.

Seperti halnya sebut Leni, tampilan ragam busana adat, kain songket silungkang, pelaminan pengantin Padang Pariaman, peralatan musik tradisional Telempong, miniatur rumah adat sikek (sisir) pengolah sawah, ragam asesoris kerajinan perunggu, dan lainnya.

Di lantai ini juga tersaji struktur pemerintahan Kerajaan Pagaruyung, zaman dahulu yang dikenal dengan nama Rajo Tigo Selo dan Basa Ampek Balai.

“Raja Tigo Selo menjelaskan tiga fungsi raja, yakni raja alam, raja adat, dan ibadat. Nah, kalau Basa Ampek Balai adalah para pembantu raja,” ujar Leni.

Lihat juga...