Berawal dari Karyawan, Heri Saputra Jadi Bos Kerajinan Aluminium
Editor: Satmoko
LAMPUNG – Usaha kerajinan aluminium menjadi salah satu peluang usaha untuk menghasilkan uang.
Bagi Heri Saputra (38) warga perumahan Korpri Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, usaha aluminium dimulai sejak tahun 2000. Semula dirinya merupakan salah satu karyawan di salah satu pemilik usaha aluminium di Jakarta dan mendapatkan ilmu pembuatan kerajinan berbahan aluminium.
Ilmu yang diperoleh tersebut selanjutnya digunakan sebagai modal untuk membuka usaha baru. Awalnya ia menyebut masih jarang pemilik usaha sejenis sehingga pesaing belum begitu banyak. Sejumlah produk berbahan aluminium yang dibuatnya hingga kini berupa kitchen set, rak gantung dinding dapur, lemari, rak kompor, rak sepatu, meja lipat aluminium, jemuran baju, meja dapur hingga gerobak untuk berjualan.
Bermodalkan uang hasil bekerja dan modal pinjaman sekitar Rp10 juta, Heri Saputra menyebut, mulai membuka usaha kerajinan aluminium di kelurahan Sinar Laut Kecamatan Kalianda di rumah orang tua. Selanjutnya dengan perkembangan usaha ia mulai membuka tempat di perumahan Korpri yang semakin dikenal masyarakat. Selain kerajinan aluminium pembuatan bangunan dengan rangka baja pun mulai dijajaki.
“Semua hasil kerajinan tersebut kini dikerjakan oleh karyawan karena saya fokus untuk menerima order dari instansi, perkantoran untuk membuat partisi hingga kusen pintu dan jendela,” terang Heri Saputra, salah satu pemilik usaha kerajinan aluminium saat ditemui Cendana News, baru-baru ini.
Heri menyebut, penggunaan perabotan, partisi dan bangunan berbahan aluminium diakuinya mulai disukai masyarakat dibanding kayu. Tingkat keawetan dan beban yang lebih ringan menjadi pilihan untuk perabotan rumah. Meski harga lebih mahal dari kayu, tingkat keawetan menjadi investasi jangka panjang yang menjanjikan. Secara estetika, diakui Heri perabotan dan bangunan berbahan aluminium lebih artistik menyesuaikan gaya hidup modern.