Meski Beras Berikan Sumbangan, Inflasi di Balikpapan Masih Terkendali
Editor: Irvan Syafari
BALIKPAPAN — Pada Januari 2018, angka inflasi di Kota Balikpapan tercatat sebesar 0,19 persen. Komoditas beras memberikan sumbangan terbesar pada kelompok Volatile Foods untuk sumbangan inflasi sebesar 0,24 persen.
Komoditas beras sendiri menyumbang 0,07 persen, kemudian disusul tomat sayur sebesar 0,06 persen, cabe merah dan bawang merah.
Angka inflasi Balikpapan pada Januari 2018 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, yang tercatat sebesar 1,41 persen (mtm). Penurunan inflasi pada awal tahun lebih banyak dikarenakan meredanya tekanan inflasi pada kelompok Administered Price yang menyumbang deflasi sebesar -0,23 persen (mtm).
“Deflasinya pada kelompok administered price itu imbas dari kembali normalnya tarif angkutan udara setelah Natal dan Tahun Baru,” terang Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Suharman Tabrani, Kamis (1/2/2018).
Dipaparkannya, secara tahunan inflasi IHK Balikpapan mencatatkan angka sebesar 1,55 persen (yoy) atau lebih rendah dari nasional sebesar 3,25 persen (yoy). Namun, sedikit lebih tinggi dibandingkan Kaltim sebesar 1,51 persen (yoy).
“Inflasi di Balikpapan merupakan yang terendah dibanding delapan kota yang lain di Kalimantan. Sehingga inflasi pada awal tahun 2018 lebih terkendali,” ucapnya.
Terkendalinya inflasi di kota Madinatul Iman ini telah diantisipasi dan merespon secara cepat pada komoditas yang mengalami tekanan.
TPID melakukan beberapa kegiatan diantaranya dengan melakukan koordinasi operasi pasar, operasi pasar di Balikpapan, sidak pasar yang diikuti KPPU, Dinas Perdagangan, Polres dan perangkat daerah lainnya.
“Untuk mengantisipasi risiko tekanan inflasi ke depan, tetap diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, Bank Indonesia dan instansi terkait guna mengambil langkah antisipatif potensi kenaikan harga beberapa utama,” tutup Suharman.