Surut Terjauh Warga Pesisir Kalianda Manfaatkan untuk Cari Ikan dan Kerang
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Gerhana bulan bertepatan dengan purnama terjadi pada akhir Januari berdampak pada pasang surut air laut. Warga yang tinggal di wilayah pesisir Kalianda pun ikut menyaksikan secara langsung fenomena air surut saat pagi hingga menjelang sore. Kondisi tersebut bahkan dimanfaatkan untuk mencari ikan dan kerang dengan mempergunakan berbagai alat tangkap tradisional .
Hendra salah satu warga Desa Maja Kecamatan Kalianda bahkan mempergunakan sabit untuk mencari kerang batu yang menempel di pantai pesisir Kalianda dan muncul pada saat air surut. Surutnya air laut hampir sejauh 60 hingga 100 meter dari bibir pantai sudah terjadi sejak awal Februari pasca gerhana bulan dan menjadi surut terjauh pasca badai siklon tropis Dahlia pada awal Desember lalu.
“Pantai di wilayah pesisir ini memang kerap surut tapi paling jauh hanya puluhan meter sehingga saat surut terjauh warga memanfaatkan untuk mencari ikan sekaligus bermain di pesisir pantai,” terang Hendra salah satu warga Desa Maja Kecamatan Kalianda Lampung Selatan saat ditemui Cendana News tengah mencari kerang batu, Minggu (4/2/2018).
Hendra mencari kerang pada sejumlah batu batu karang hitam yang merupakan lava beku yang terdampar di pesisir Kalianda sebagai bukti jejak letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 silam.
Dalam satu jam ia bisa memperoleh sebanyak satu kilogram kerang batu. Kerang tersebut akan diolah menjadi tumis kerang kecap setelah proses perebusan memisahkan kerang dari cangkang.