BRI Percepat Migrasi Teknologi Kartu ATM
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan mempercepat migrasi kartu ATM atau debit dari teknologi pita magnetik (magnetic stripe) ke teknologi “chip” sesuai arahan Bank Indonesia.
“Untuk rencana implementasi sudah sesuai. Tahun ini 30 persen, kami akan percepat lagi,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan BRI, Sis Apik Wijayanto ditemui dalam acara “Spectaxcular” di Jakarta, Minggu.
Sis Apik meyakini teknologi “chip” bisa mengurangi kasus pencurian data kartu debit (skimming) dibandingkan dengan teknologi pita magnetik.
Ia mengimbau kepada nasabah untuk tidak memberikan informasi tentang PIN ke orang lain. Informasi yang sering coba digali oleh pelaku penipuan antara lain identitas, nama ibu kandung, dan nomor telepon.
Ketika ada permintaan seperti itu, Sis Apik mengimbau nasabah untuk tidak memberikan informasi karena pihak BRI tidak akan melakukan hal tersebut.
“Waspada ada telepon-telepon yang bukan dari BRI, mengaku dari BRI. BRI selama ini nasabahnya paling banyak, 62 juta nasabah, prospeknya banyaklah,” kata dia.
Puluhan nasabah BRI Unit Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur memblokir rekening karena berkurangnya jumlah dana di rekening secara misterius.
Sekretaris BRI Bambang Tribaroto mengatakan untuk kasus di Ngadiluwih, BRI telah menyelesaikan investigasi internal dan seluruh dana nasabah yang hilang telah dikembalikan secara penuh. (Ant)