Inilah Strategi Khusus Menteri Desa Awasi Dana Desa

Menteri Desa PPDT Eko Putro Sandjojo - Foto: Dok. CDN

Sayangnya, pendamping desa sempat menjadi kontroversi, beberapa waktu lalu karena banyak tenaga titipan dan bahkan sejumlah partai politik berebut memasukkan kadernya.

Kekacauan ini langsung dibenahi sejak Eko menjabat menteri dengan mengganti para pendamping desa dan melakukan rekrutmen baru melalui tim seleksi yang melibatkan anggota dari pemerintah daerah, Kemendes PDTT, dan universitas setempat.

Dengan harapan, tenaga pendamping yang berhasil direkrut benar-benar memenuhi kualifikasi dan mampu menjalankan tugas sesuai peraturan.

“Siapa pun berhak jadi pendamping desa. Tapi yang paling penting, pendamping desa tidak boleh rangkap jabatan agar fokus menjalankan tugasnya. Rangkap jadi kepala desa tidak boleh,” tegas Eko.

Hal yang tak kalah pentingnya, lanjut Menteri Eko, pendamping desa harus menjadi pelopor sekaligus motor penggerak pembangunan di desa. Menurut dia, kehadiran pendamping desa untuk mewujudkan desa yang mandiri, maju, dan sejahtera.

“Pendamping desa harus mampu menjadi agen perubahan di setiap desanya. Sebab, setiap pendamping adalah pahlawan dari agen perubahan desa,” ujar Eko.

Eko meminta para pendamping desa untuk terlibat aktif dalam setiap fase, mulai dari perencanaan hingga pelaksananan pembangunan desa.

“Program dana desa ini mungkin program satunya yang ada di dunia. Apalagi, besaran dana desa yang digelontorkan pemerintah setiap tahunnya terus naik,” katanya.

Tahun ini, lanjut Eko, Kemendes butuh pendamping desa sekitar 40 ribuan. Sedangkan yang tersedia baru 34.000.

Jumlah ini sebenarnya masih jauh dari ideal, karena jumlah desa di seluruh Indonesia sebanyak 74.910. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, rekrutmen akan terus dilakukan secara berkala.

Lihat juga...