Kisah Cinta dan Kesendirian dalam “Love For Sale”

Editor: Irvan Syafari

Ia pun jatuh cinta. Sesuatu yang tak pernah terjadi selama 20 tahun terakhir. Richard pun akan segera melamar Arini untuk selamanya bersamanya.

Film ini bagus. Sederhana tapi begitu mengena tentang orang yang sudah berumur tapi masih menyendiri. Sutradara Andibachtiar Yusuf berhasil menyodorkan problematika jomblo akut dengan baik.

Sebagai sutradara spesial olahraga, Ucup, sapaan akrabnya, juga menyelipkan olahraga tanpa mengharhadirkan pertandingan olaharga, melainkan melalui kelompok nobarnya Richard, serta kegemaran Richard dan Arini yang samasama suka nonton bola.

Akting Gading Marten sangat bagus, begitu natural dan total. Gading mampu menjiwai karakter Richard, jomblo akut, dengan sangat baik. tampaknya ia pertama kalinya Gading menunjukkan aktingnya yang begitu gemilang.

Kemudian, Della Dartyan yang berperan sebagai Arini begitu sangat menawan. Akting Finalis Putri Indonesia itu memang sangat bagus mampu mengimbangi akting Gading. Aktingnya memang sudah terasah dengan aktifnya Della berteater. Della termasuk artis pendatang baru yang begitu main film langsung mencuri perhatian penonton.

Gading dan Della begitu pas dalam memerankan karakter masing-masing. Gading bisa memainkan karakter Richard yang jomblo akut. yang tampak natural beradegan Sementara Della memainkan karakter Arini yang genit.

Menyaksikan film ini, kita seperti diingatkan bahwa rezeki dan jodoh memang sudah kehendak Tuhan. Sosok seperti Richard memang ada dan nyata hadir di tengah masyarakat kita.

Ia menjadi bagian dari masyarakat yang harus dimengerti, dipahami dan dimaklumi bahwasannya jodoh itu rahasia Tuhan dan kita tak bisa mengelak. Film ini menghadirkan tentang jodoh dengan segala problematikanya yang kompleks. Kemasannya sederhana, tapi begitu mengena.

Lihat juga...