NTT Butuh Investasi Penyediaan Kapal Penampung Ikan

Ilustrasi ikan tangkapan -Foto: Dokumentasi CDN.

KUPANG  – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ganef Wurgiyanto, mengemukakan, pemerintah daerah membutuhkan investasi di sektor penyediaan kapal penampung ikan untuk mengangkut hasil-hasil perikanan dan kelautan daerah ini untuk tujuan ekspor.

“Investasi penyediaan kapal penampung ikan yang kita butuhkan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan dingin (cold storage) terapung untuk mengangkut ikan sehingga bisa diekspor secara langsung,” kata Ganef Wurgiyanto saat dihubungi di Kupang, Sabtu.

Ia menjelaskan, layanan kapal penampung ikan pernah beroperasi di perairan NTT sekitar tahun 1994-1995 untuk mengangkut hasil-hasil perikanan yang saat itu diekspor ke Jepang.

Namun, katanya, layanan tersebut tidak berlangsung lama dan tidak beroperasi lagi hingga saat ini sehingga daerah ini belum memiliki cold storage terapung.

Menurut Mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP NTT itu, investasi penyediaan kapal penampung yang dimaksud umumnya merupakan bagian peran pihak swasta sehingga ia berharap ada investor yang tertarik memanfaatkan peluang bisnis ekspor yang ada.

“Karena ini tentu memudahkan para nelayan kita di daerah ini untuk menggenjot hasil tangkapan mereka lebih optimal sehingga bisa berkontribusi besar terhadap nilai eskpor perikanan secara nasional,” katanya.

Dari aspek potensi, kata Ganef, provinsi dengan luas wilayah laut mencapai 200.000 kilometer persegi itu sangat kaya akan hasil perikanan dengan salah satu komoditi yang diandalkan untuk ekspor yaitu ikan cakalang, selain itu ada pula ikan tuna, ikan anggoli.

Menurutnya, kalau ada kapal penampung maka para nelayan yang melaut di wilayah perairan provinsi dengan luas laut mencapai 200.000 kilometer persegi itu tidak harus kembali ke darat untuk memasokan ikan-ikan ekspor sehingga bisa menghemat biaya operasional.

Lihat juga...