Pengembangan Kawasan Mentawai Butuh Sarana Telekomunikasi

Editor: Koko Triarko

GM PT. Telkom Sumatera Barat Sulkan/Foto: M. Noli Hendra 

PADANG — Seiring akan dilakukannya sejumlah pembangunan pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pemerintah memastikan telekomunikasi di daerah tersebut agar lancar. 

Hal ini karena Mentawai yang masih merupakan daerah tertinggal dari tiga daerah lainnya yang ada di Sumatera Barat, telekomunikasi pun belum bisa dinikmati secara baik  di daerah tersebut. Bahkan, hanya satu daerah yang dinilai memiliki telekomunikasi memadai, yakni di ibu kota Kabupaten Kepulauan Mentawai, Tua Pejat.

Guna mengatasi kendala tersebut, GM PT. Telkom Sumatera Barat, Sulkan, mengatakan pada triwulan empat tahun ini, akan mulai dibangun kabel serat optik bawah laut yang disambungkan dari wilayah Kota Padang dan menuju Tua Pejat, Mentawai.

“Diperkirakan kabel serat optik itu panjangnya 157 kilometer. Soal titik pasnya di Padang mana, masih kita bahas,” katanya, Selasa (6/3/2018).

Sulkan menyatakan, mengingat kabel serat optik bawah laut, maka perlu dipertimbangkan persoalan kemungkinan kerusakan akibat aktivitas nelayan. Seperti adanya jangkar kapal yang dilempar ke laut, mengingat kabel serat optik berada di dalam laut.

Menurutnya, untuk menyelesaikan proyek itu sampai telekomunikasi benar-benar telah lancar di Kabupaten Kepulauan Mentawai, dibutuhkan dana sebesar Rp100 miliar.

Untuk pengerjaannya pun, jika segala persoalan seperti kepastian titik pembangunan tower dan yang lainnya, telah dipastikan sebelum triwulan empat itu, maka telekomunikasi pun dengan kualitas yang baik sudah bisa dinikmati pada 2019 mendatang.

“Kalau pengerjaannya mungkin selesai sampai 2018 ini. Namun, hal ini akan lebih optimal pada tahun 2019 mendatang,” jelasnya.

Lihat juga...