Apindo Kaltim Minta TKA Perlu Diantisipasi

Editor: Irvan Syafari

Ketua Apindo Kaltim Slamet Brotosiswoyo-Foto: Ferry Cahyanti.

BALIKPAPAN — Warga negara China mendominasi jumlah tenaga kerja asing di Provinsi Kalimantan Timur. Data ini diungkapkan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim, Slamet Brotosiswoyo. Kebaradaan TKA mulai membuat khawatir Apindo.

Menurut data Apindo Kaltim, jumlah TKA di Kaltim sekitar 7.400 orang yang terkonsentrasi di Balikpapan dan Sangatta, Kabupaten Kutai Timur.

“Selain dari Tiongkok, ada juga TKA dari Australia, Prancis, Belanda, Amerika, dan lainnya. Secara persentase, sebenarnya masih minim, yaitu sekitar 2 persen dari jumlah tenaga kerja lokal,” kata Slamet Brotosiswoyo, Selasa (24/4/2018).

Meski jumlahnya masih minim, Apindo merasa tenaga kerja asing perlu antisipasi,

“Jangan sampai tak terkontrol. Harus dilakukan pengawasan jangan sampai mereka yang datang dengan visa turis, menggunakannya untuk bekerja,” harap Slamet.

Ia juga menemukan, ada TKA yang masuk Kaltim untuk bekerja tanpa kompetensi.

Menurut dia, masuknya TKA tidak berkompeten akan berimplikasi pada tenaga kerja lokal. “Jangan sampai mereka seolah-olah menjadi tamu di rumahnya sendiri,” ungkap Slamet.

Sebagai mitra pemerintah, dunia usaha dan organisasi pekerja, Apindo memang dilibatkan dalam pengawasan masuknya tenaga kerja asing. “Baru-baru ini pak Gubernur yang meminta langsung kami Apindo, terlibat dalam pengawasan,” kata dia.

Kerjasama itu untuk mencegah TKA masuk ke Kaltim tanpa memiliki standardisasi kompetensi kerja. Sebab, kini Pemprov Kaltim tengah berupaya keras mengentaskan pengangguran tenaga kerja lokal.

Lihat juga...