Buku Bergambar Kian Dibutuhkan di Lamsel

Editor: Koko Triarko

Kebutuhan akan buku bacaan bergambar bagi anak, juga diakui oleh Febrial (34), pegiat literasi Rumah Akar Raja Baca Desa Kuripan. Ia menyebut, upaya untuk menumbuhkan minat baca pada anak dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya, memberikan kuis bagi anak-anak di desanya untuk membaca buku selama lima menit dan menceritakan sekilas buku yang dibaca. Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada anak, ia bahkan memberikan buku dan pulpen.

Rumah Akar Raja Baca selain menyediakan buku bacaan juga mengajari anak-anak aksara atau huruf Lampung yang dikenal dengan aksara Ka Ga Nga.

“Selain mengajak anak membaca buku, saya mengajari anak agar bisa menulis dan membaca huruf Lampung untuk melestarikan budaya sejak dini,” papar Febrial.

Febrial yang juga salah satu tokoh muda adat Lampung bergelar/Adok Khaja Muda, menyebut literatur atau buku berkaitan dengan budaya Lampung masih minim. Kekayaan budaya Lampung dengan aksara dan sejarahnya diakui Febrial masih terbatas dalam bentuk buku.

Ia berharap, ke depan buku bacaan terkait adat dan bahasa Lampung juga tetap disertai dengan gambar yang mudah diserap oleh anak-anak. “Saya harap banyak buku bacaan tentang adat dan budaya Lampung dibuat bergambar, agar anak-anak mudah mengerti,” papar Febrial.

Lihat juga...