Desa Sungai Bakau di Kalteng Diharapkan Jadi Desa Wisata

Ilustrasi - Dok CDN

KUALA PEMBUANG – Penjabat Sementara Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah, Leonard S Ampung menggagas Desa Sungai Bakau di Kecamatan Seruyan Hilir ditetapkan menjadi desa wisata di kabupaten itu.

“Desa Sungai Bakau memiliki potensi wisata yang sangat menjanjikan, karena itu perlu ditetapkan menjadi desa wisata agar berbagai macam potensi wisata dapat dimaksimalkan,” katanya di Kuala Pembuang, Sabtu.

Ia mengatakan, langkah awal yang perlu dilakukan Pemkab Seruyan untuk mewujudkan Desa Sungai Bakau menjadi desa wisata adalah dengan penetapan status desa wisata melalui Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Bupati (Perbup).

“Dengan adanya peraturan penetapan status desa tadi, maka penanganan Desa Sungai Bakau dapat dilakukan secara komprehensif, bukan hanya pantai tapi juga dari darat,” katanya.

Ia menambahkan, langkah selanjutnya yang diperlukan untuk mengembangkan Sungai Bakau yang dikenal sebagai kampung nelayan sebagai desa wisata adalah dengan membuat masterplan atau rencana induk mengenai pembangunan desa wisata.

“Harapannya rencana induk itu jadi acuan. Siapa pun pimpinan daerahnya bisa mengacu ke “masterplan” untuk membangun. Jadi jangan sampai berimprovisasi sendiri sehingga tidak ada kesinambungan, karena wisata itu memerlukan pengelolaan yang baik dan dana yang banyak,” katanya.

Menurutnya, Desa Sungai Bakau yang berjarak kurang lebih 15 kilometer dari Kota Kuala Pembuang dan berhadapan langsung dengan Laut Jawa memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan untuk terus dikembangkan, salah satunya adalah potensi pantai.

Sesuai arahan dari Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan diminta untuk bersama-sama mengembangkan kawasan pesisir pantai yang membentang dari Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kotim hingga Kuala Pembuang, Seruyan.

Lihat juga...