Dunia akan Mengakui Lahan Gambut Indonesia Jadi Arsip Dunia

Editor: Irvan Syafari

JAKARTA — Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, pada Selasa, 24 April 2018 memimpin pertemuan Bilateral dengan delegasi tiga negara tetangga, yakni dengan Josh Frydenberg, Menteri Lingkungan dan Energi Australia, Senior Minister of State, Kementerian Lingkungan Hidup dan Sumber daya Air Singapura, Dr Amy Khor, serta Dato Seri Setia Awang Haji Ali Bin Apong, Menteri Sumber Daya Utama dan Pariwisata Brunei Darussalam.

Pertemuan yang diadakan ini masih dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Hutan Hujan Asia Pasifik (KTT APRS) ke 3, yang dilaksanakan hingga 25 April besok di Yogyakarta.

Pada pertemuan dengan delegasi Australia, Menteri Siti Nurbaya membahas perihal kerja sama gambut berkelanjutan. Australia juga mendukung Pusat Riset Internasional Gambut Tropis di Indonesia yang saat ini sedang dipersiapkan KLHK.

“Dengan adanya pusat Riset tersebut dalam beberapa tahun ke depan dunia akan mengakui lahan Gambut Indonesia sebagai arsip dunia,” tutur Siti Nurbaya.

Sementara Dr Amy Khor, delegasi dari Singapura menyampaikan permasalahan keterbatasan sumber daya air, pengelolaan sampah dan limbah elektronik. Serta mendukung untuk dilaksanakannya pembicaraan terkait pengelolaan limbah padat, dan pembangunan insenerator.

Menanggapi perihal tersebut Menteri Siti menyampaikan, peluang yang tinggi dari Indonesia terkait sampah elektronik, mengingat pengguna HP di Indonesia mencapai angka 300 juta unit. Tidak hanya itu, disampaikan pula perihal pengelolaan sampah dan limbah di Sungai Citarum yang sedang berjalan hingga saat ini.

Dengan delegasi dari Singapura juga membahas rencana pembangunan Hutan Kota (Urban Forest) seperti Singapore Botanical Garden. Di samping pelaksanaan Sircular Economic yang akan bekerja sama dengan Singapura.

Lihat juga...