FSKN Akan Optimalkan Potensi Maritim Indonesia

Ilustrasi peta maritim Indonesia/Foto: Dokumentasi CDN.

SUKOHARJO – Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara (FSKN) akan mengoptimalkan potensi maritim Indonesia. Upaya tersebut akan dilakukan dengan menjalin nota kesepahaman dengan pemerintah.

“Terkait dengan nota kesepahaman ini, Presiden RI Joko Widodo ingin menyampaikan bahwa kebudayaan itu sangat penting karena merupakan jati diri suatu bangsa, salah satu budaya dalam hal ini adalah keraton. Di sini keraton terlibat pada program pemerintah,” kata Ketua Umum FSKN Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat di sela penandatanganan nota kesepahaman di Wisma Boga Sukoharjo, Jumat (13/4/2018).

Sultan Sepuh XIV mengatakan, poin dari nota kesepahaman tersebut, yaitu pembangunan wisata bahari, pengembangan literasi budaya bahari, wawasan bahari, peran kota dan pelabuhan bersejarah, kearifan bahari, pembangunan SDM bahari, dan peningkatan ekonomi bahari dengan melibatkan keraton.

Penguatan sisi maritim dan bahari pada nota kesepahaman tersebut karena banyak keraton di Indonesia yang berdiri di tepi pantai dan sungai. “Selain itu, kalau dari sisi budaya kan terbuka, mulai dari adat istiadat hingga agama. Inilah budaya maritim kita,” katanya.

Langkah lain yang juga akan dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan revitalisasi keraton baik itu fisik maupun nonfisik. Untuk fisik adalah bangunan termasuk diantaranya cagar alam, peninggalan-peninggalan zaman dahulu. Sedangkan untuk nonfisik yaitu kesenian, adat istiadat, tradisi, dan kearifan lokal.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Agus Purwoto berharap, melalui nota kesepahaman tersebut, apa yang dicita-citakan oleh pemerintah maupun FSKN dapat tercapai. “Kalau kita melihat kenyataan yang ada, negara yang stabil mayoritas adalah negara kerajaan karena mereka punya komitmen pada falsafah, budaya, dan kesepahaman untuk senantiasa mempertahankan budaya,” katanya.

Lihat juga...